Bahasa pemrograman R memiliki banyak fungsi untuk mengolah data spatial dianataranya adalah untuk membuat indeks vegetasi. Tutorial kali ini hanya akan membuat indeks vegetasi NDVI (Normalized Difference Vegetation Index). Dimana kita tahu bahwa NDVI merupakan indeks vegetasi yang sering digunakan untuk menonjolkan vegetasi, karena nilai NDVI memiliki korelasi dengan tingkat kerapatan tutupan lahan, kesehatan tanaman, dan biomassa.
Pertama Buka Rstudio, kemudian pilih pada menu File ‣ New File ‣ Rscript untuk membuat file R baru. Untuk mengolah data raster kita memerlukan packages tertentu yang dapat dimunculkan melalui fungsi library(), packages yang kita butuhkan adalah rgdal, raster, dan caret.
Untuk memunculkan data kita menggunakan fungsi RasterBrick atau RaterStack yaitu dengan menuliskan brick()
Untuk membuat NDVI kita perlu terlebih dahulu membuat fungsi general dari NDVI. Berikut adalah fungsi NDVI, function(img, a, b) mewakili saluran merah dan inframerah dekat seperti dijelaskan pada kode selanjutnya bm <- img[[a]], bnir <- img[[b]], dimana a merupakan saluran merah dan b merupakan saluran inframerah dekat. Vi merupakan formula dari NDVI. Kode ndvi <- NDVI(r, 3, 4) yang berarti bahwa NDVI merupakan fungsi umum, r merupakan img, 3 dan 4 merupakan saluran citra merah dan inframerah dekat.
Jangan lupa tekan tombol Run, untuk memvisualisasikan kita membutuhkan fungsi plot()
Hasilnya adalah berikut, nilai indeks vegetasi dengan rantang nilai – 0.4 sampai 0.6
Visualisasi NDVI di atas masih memunculkan semua objek baik vegetasi maupun non vegetasi, kita dapat membuat batasan untuk menampilkan vegetasi saja. Nilai batas yang digunakan adalah 0,1 karena di bawah nilai tersebut adalah non vegetasi. Kita membutuhkan fungsi calc() seperti kode di bawah yang menunjukkan semua nilai di atas 0,1 adalah vegetasi dan yang lainya akan dijadikan NA atau tidak ikut dianalisis.
Lakukan visualisasi kembali plot()
Berikut adalah hasilnya, hanya menampilkan objek vegetasi saja.
Sumber : Rspatial.org
*** SEMOGA BERMANFAAT ***