Tutorial kali ini akan membahasa tentang konversi data vektor menjadi raster. Setiap analisis spatial kadang kala memerlukan konversi data baik dari raster ke vektor maupun vektor ke raster. Data vektor yang akan dikonversi menjadi raster adalah data penutup lahan, Pl_vector.shp. Buka software QGIS untuk memulai tutorial ini. Pertama . Klik pada Layer ‣ Add Layer ‣ Add Vector Layer…. (CTRL +Shift+V) atau melalui toolbar Add Vector Layer…
Muncul jendela Add Vector Layer, pada Source type pilih File, kemudian pilih Browse untuk mencari data vektor yang akan dikonversi.
Pilih data vektor yang akan dikonversi, dalam tutorial ini adalah Pl_vector.shp
Ketika muncul data vektor maka semua akan memiliki warna yang sama, maka perlu dilakukan simbolisasi untuk mengetauhui apa saja dan dimana saja persebaran penggunaan lahan.
Klik kanan pada data vektor Pl_vector.shp ‣ Properties
Karena data bersifat kategori, mala pada Layer Properties ‣ Style ‣ Categorized
Pilih Classify, maka muncul gambar atribut datanya.
Maka tamlilan pada jendela QGIS akan sebagai berikut.
Untuk mengubah data vektor menjadi raster, pilih pada menu Raster ‣ Conversion ‣ Rasterize (Vector to Raster)…
Maka akan muncul jendela Rasterize (Vector to Raster), Input file (shapefile) : masukkan data vektor yang akan dikonversi. Attribute field : berisi data atribut dari data vektor dan hanya bisa dalam bentuk angka integer dan bukan string, nah disini kelemahan data raster, dimana kita akan kehilangan beberapa informasi yang berharga, misa jenis tutupan lahannya yang kemudian diubah atau disimbolkan menjadi integer, misal bangunan = 2. Output file for rasterized vectors (raster) : pilih tempat untuk menyimpan data raster hasil konversi. Percobaan pertama adalah Raster size in pixels : berisi data ukuran data raster secara keseluruhan, jadi jika kita menggunakan opsi ini kita harus mengetahui seberapa besar dimensi citranya. Kita akan mencoba dengan tiga variasi nilai Raster size in pixels, yaitu 30, 500, dan 3000. Pertama Raster size in pixels dengan Width: 30 dan Height: 30, kemudian klik Ok
Tunggu hingga proses selesai, dan jika sudah maka muncul seperti gambar di bawah, klik Ok.
Hasilnya adalah sebagai berikut, Raster size in pixels dengan Width: 30 dan Height: 30,
Kita dapat memeriksa pada metadatanya, klik kanan pada data raster hasil konversi ‣ Properties ‣ Metadata. Periksa pada Dimensions : x=30 dan y=30, dengan ukuran piksel sebesar x= 501 dan y=912. Karena resolusi spasial nya 501 x 912 maka terjadi generalisasi nilai piksel sehingga dapat dilihat pada gambar di atas.
Raster size in pixels dengan Width: 500 dan Height: 500,
Periksa metadata pada Dimensions : x=500 dan y=500, dengan ukuran piksel sebesar x= 30,06 dan y=54,72.
Raster size in pixels dengan Width: 3000 dan Height: 3000,
Periksa metadata pada Dimensions : x=3000 dan y=3000, dengan ukuran piksel sebesar x= 5,01 dan y=9,12. Jadi semakin besar dimensi maka semakin kecil ukuran pikselnya dan kita dapat mengambil kesimpulan jug bahwa untuk ukuran Raster size in pixels tidak harus bersifat persegi, misal 30 x 30, 500 x 500.
Selanjutnya kita akan mencoba opsi Raster resolution in map unit per pixel. Pilihan ini menekankan pada resolusi piksel yang akan kita gunakan. Jika kita ingin melakukan analisis dengan data citra Landsat maka kita membutuhkan piksel dengan resolusi spasial 30. Jadi kita akan memasukkan nilai horizontal : 30 dan vertical : 30.
Maka akan muncul gambar seperti di bawah, Raster resolution in map unit per pixel dengan nilai horizontal : 30 dan vertical : 30
Periksa metadata pada Dimensions : x=501 dan y=912, dengan ukuran piksel sebesar x= 30 dan y=30
Untuk dapat memeriksa atribut citra maka gunakan identify feature, hasilnya akan terlihat seperti di bawah.
*** SEMOGA BERMANFAAT ***